Sakinah Berinvestasi Saham.
By Isa Anshori - March 1, 2019
Assalamu'alaykum Sobat Sharia investor.
Rasio fundamental perusahaan adalah angka-angka yang menunjukan kondisi kinerja suatu perusahaan, mahal atau murahnya harga saham, serta potensi keuntungan yang akan didapatkan investor apabila menanamkan uangnya di saham yang dia pilih. Angka-angka ini bisa kita dapatkan dari laporan keuangan (finansial) perusahaan per kuartal (tiga bulan) yang bisa Sobat dapatkan di website BEI pada halaman Laporan dan Keuangan Perusahaan.
Setelah informasi keuangan perusahaan didapatkan, investor melakukan kalkulasi ke dalam rumus-rumus EPS, PER, BV, PBV, DER, dan DY. Kalkulasi tersebut dinamakan dengan istilah rasio fundamental perusahaan. Jika investor tidak mau pusing melakukan kalkulasi, investor tinggal kunjungi halaman http://shariainvestor.com/issi untuk melihat rasio fundamental dan pertumbuhan keuangan masing-masing saham.
Apa Sajakah Rasio Fundamental Saham ?
Penulis akan menjelaskan enam rasio fundamental saham yang digunakan shariainvestor.com. diantaranya :
1. Price To Earning Ratio (PER)
Perbandingan harga saham emiten terhadap keuntungan per lembar saham perusahaan atau earning per share (EPS), dengan rumus sebagai berikut :
EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham Yang Beredar
PER = Harga Saham : Laba per Lembar Saham (EPS)
EPS = 500 artinya perusahaan menghasilkan laba bersih Rp. 500,- per lembar saham. Nilai PER = 5 artinya harga saham perusahaan lima kali lebih besar daripada laba bersih perusahaan per lembar.
2. Book Value (BV)
Nilai kekakayaan bersih yang dimiliki oleh perusahaan per lembar saham. Book Value menunjukan harga wajar saham perusahaan dilihat dari kekayaan bersihnya.
BV = Ekuitas : Jumlah Lembar Saham Yang Beredar
Nilai BV = 250 artinya harga wajar saham perusahaan adalah sebesar Rp. 250,-
3. Price To Book Value (PBV)
Perbandingan harga saham terhadap Book Value perusahaan.
PBV = Harga Saham : Book Value
Nilai PBV = 1 artinya harga saham sama dengan harga wajarnya. PBV = 2 artinya harga saham sudah dua kali lebih mahal dari harga wajarnya. PBV = 0.5 artinya harga saham setengah kali lebih murah dari harga wajarnya.
4. Return On Equity (ROE)
Perbandingan laba bersih yang diperoleh perusahaan terhadap kekayaan bersih (ekuitas) yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain, ROE menunjukan kemampuan sebuah perusahaan untuk balik modal.
ROE = (Laba Bersih : Ekuitas) x 100%
Nilai ROE 20% artinya setiap Rp. 100,- modal yang ditanamkan menghasilkan keuntungan Rp. 20,- per tahun atau dengan kata lain perusahaan membutuhkan 100 dibagi 20 atau 5 tahun untuk balik modal.
5. Debt To Equity Ratio (DER)
Perbandingan total hutang (liabilitas) yang dimiliki perusahaan terhadap kekayaan bersih (ekuitas) yang dimiliki perusahaan.
DER = Liabilitas : Ekuitas
Nilai DER = 2 artinya perusahaan memiliki hutang dua kali lebih besar daripada kekayaan bersihnya. Ibaratnya, Sobat mempunyai tabungan dua juta dan hutang empat juta. DER = 1 artinya perusahaan memiliki hutang sama besar dengan kekayaan bersihnya. DER = 0.4 artinya perusahaan memiliki hutang 0.4 kali lebih rendah daripada kekayaan bersihnya.
6. Dividen Yield (DY)
Perbandingan total dividen per lembar saham yang dibagikan oleh perusahaan terhadap harga saham.
DY = (Dividen per Lembar Saham : Harga Saham) x 100 %
Nilai DY = 3% artinya total dividen atau bagi hasil keuntungan perusahaan sebesar 3% dari total nilai dana yang kita tanamkan di perusahaan tersebut.
Sobat tinggal kunjungi halaman http://shariainvestor.com/issi, jika tidak mau pusing dengan hitung-hitungan di atas.
Bagaimana Ciri Perusahaan Berfundamental Baik ?
Ciri-ciri perusahaan yang memiliki fundamental yang baik dapat kita ketahui apabila rasio fundamentalnya sebagai berikut :
1. EPS yang positif
EPS yang positif menunjukan perusahaan terus menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai EPS, artinya kinerja perusahaan semakin baik karena menghasilkan laba bersih yang semakin besar. Pada halaman http://shariainvestor.com/issi, Sobat dapat melihat grafik pertumbuhan laba perusahaan dengan mengklik kode saham.
2. ROE di atas 10%
Semakin besar prosentase ROE maka semakin cepat perusahaan tersebut untuk balik modal dari keuntungan yang dihasilkan atau perusahaan semakin kaya raya.
3. DER kurang dari 1
DER kurang dari 1 artinya kekayaan bersih perusahaan lebih banyak daripada hutang yang dimiliki sehingga perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi hutangnya. Jika DER kelewat tinggi berarti hutang perusahaan lebih tinggi daripada kekayaan bersih yang dimiliki. Jangan sampai perusahaan akan mengalami pailit karena sulit melunasi hutangnya.
Bagaimana Ciri Saham Yang Harganya Murah ?
Indikator murahnya harga saham bukan dilihat secara nominal harga saham yang kecil, harga saham Rp. 100,- misalkan, tetapi dilihat dari indikator berikut :
1. PER kurang dari 10
PER kurang dari 10 ini artinya perusahaan dianggap sedang under value alias harganya sedang murah. Semakin kecil nilai PER maka harga saham dianggap makin murah.
2. PBV kurang dari 1
PBV kurang dari 1 artinya harga saham sedang berada di bawah harga standarnya. Jika PBV sama dengan 1 artinya harga saham sama dengan harga standarnya. Jika PBV lebih dari 1 artinya harga saham lebih mahal dari harga standarnya.
Bagaimana Ciri Perusahaan Yang Membagikan Dividen
Perusahaan yang membagikan dividen/keuntungan setiap tahun memiliki nilai DY tidak nol. Jika Sobat ingin membeli saham perusahaan yang senang membagikan dividen, sebaiknya Sobat memilih saham dengan DY lebih dari 5% karena bagi hasil simpanan deposito sekitar 5% per tahun. Daripada membeli saham dengan DY kurang dari 5% lebih baik Sobat depositokan saja uang di bank. Alasan kita menyimpan uang dalam bentuk saham pastilah karena ingin mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada uang kita simpan dalam deposito.
Namun demikian, jika saham yang Sobat beli memberikan dividen kurang dari 5% atau bahkan 0%, Sobat perlu pertimbangkankan saham yang Sobat beli berpotensi untuk naik harganya lebih dari 5% dalam setahun.
Adakalanya ke-6 pertimbangan di atas adalah pertimbangan yang terlalu sempurna untuk diterapkan dan cukup sulit untuk didapatkan. Anda bisa mempertimbangkan minimal 2 atau 3 dari salah satu pertimbangan di atas sebelum membeli saham. Asalkan saham yang Sobat beli harus berfundamental baik. Syukur-syukur Sobat bisa mendapatkan saham berfundamental baik dengan harga yang murah.
Apabila Sobat ingin mempraktikan hitungan rasio fundamental saham yang sobat pilih, silakan Sobat baca artikel "Cara Menghitung Rasio Fundamental Perusahaan" agar bisa mengaplikasikannya pada saham yang Sobat akan beli.
Selamat Berinvestasi Saham Syariah !